Voltron. Buat generasi 80-an dan 90-an, nama ini bukan cuma sekadar robot raksasa, dia adalah pahlawan masa kecil, pelindung semesta, dan definisi keren sebelum internet tahu arti "cool". Tapi dari mana asalnya si robot singa ini? Kenapa masih eksis sampai sekarang? Yuk, kita telusuri!
Asal-Usul Voltron: Bukan 100% Buatan Amerika
Kalau kamu kira Voltron itu "buatan asli Amerika", well... plot twist, Voltron sebenarnya hasil adaptasi dari anime Jepang! Versi awal yang kita kenal sebagai Voltron: Defender of the Universe (1984) sebenarnya diambil dari serial Jepang Beast King GoLion (1981) dan Armored Fleet Dairugger XV (1982).
Produser asal Amerika, Peter Keefe dan Ted Koplar, "mengimpor", mengedit, dan menyulap anime Jepang ini jadi versi yang cocok untuk anak-anak barat. Sensor sana-sini, narasi dirombak, dan lahirlah Voltron versi barat.
Lima Singa, Satu Voltron
Yang paling ikonik? Jelas Lion Force Voltron. Lima pilot (Keith, Lance, Pidge, Hunk, dan Princess Allura) masing-masing mengendarai singa robot berwarna, dan ketika keadaan darurat: "Form feet and legs! Form arms and body! And I’ll form the head!" jadilah Voltron, robot kolosal pelindung alam semesta.
Kombinasi warna, formasi epik, dan pertarungan melawan monster Galra bikin anak-anak terpaku di depan TV tiap sore.
Popularitas Melejit, Tapi Juga Naik-Turun
Di tahun 80-an, Voltron sempat jadi merchandise darling mainan, komik, hingga kostum Halloween. Tapi seperti banyak tren, pamornya sempat memudar di akhir 90-an.
Tahun 1998 dan 2011, sempat ada reboot seperti Voltron: The Third Dimension dan Voltron Force, tapi... ya, kurang nendang. Banyak fans bilang animasinya kaku, cerita agak maksa, dan feel-nya beda jauh dari versi klasik.
Voltron Bangkit Lagi! (Thanks, Netflix)
Masuklah tahun 2016. Netflix dan DreamWorks meluncurkan Voltron: Legendary Defender. Boom! Ini baru reboot yang sukses total.
Dengan gaya animasi modern ala anime, pengembangan karakter yang dalam, dan cerita yang lebih kompleks (tapi tetap ramah anak), serial ini mendapat pujian dari kritikus dan fans baru.
Berjalan selama 8 season (2016–2018), seri ini menghidupkan lagi Voltron sebagai waralaba global. Bahkan sempat masuk jajaran trending pop culture bareng Stranger Things dan Steven Universe.
Voltron di Era Sekarang: Nostalgia + Inovasi
Voltron saat ini bukan cuma tokoh kartun. Dia udah jadi bagian dari budaya geek, tampil di game (LEGO Dimensions, Roblox), komik (terbitan Dynamite Entertainment), hingga fashion—yup, banyak brand yang ngeluarin kaos Voltron vintage yang kece badai.
Dan jangan lupakan rencana film live-action Voltron yang sempat diumumkan Lionsgate dan Legendary Pictures. Meskipun masih dalam pengembangan (dan tarik-ulur sutradara), eksistensinya menunjukkan: Voltron belum habis.
Kesimpulan: Voltron, Lebih dari Sekadar Robot
Voltron adalah bukti bahwa karakter yang kuat dan cerita yang menyentuh bisa bertahan lintas generasi.
Dari serial Jepang yang diubah total, jadi ikon 80-an, tenggelam sejenak, lalu bangkit lewat Netflix, Voltron ibarat singa yang selalu siap mengaum kembali.
Dan hey, kalau kamu pernah bilang "And I’ll form the head!" sambil gaya-gayaan di sekolah, welcome to the club, Defender of the Universe!
---