Di sebuah padang rumput yang luas dan cerah, hiduplah seekor harimau kecil bernama Timo. Timo bukan harimau biasa—ia suka tersenyum, tidak pernah mengaum sembarangan, dan sangat penasaran dengan dunia di sekitarnya.
Setiap pagi, Timo berjalan-jalan di antara semak dan bukit kecil, mencari teman bermain. Tapi sayangnya, hewan-hewan lain takut padanya karena... ya, dia harimau.
"Aku nggak gigit, aku cuma pengin main," kata Timo suatu hari pada seekor burung elang yang terbang rendah.
Tapi si elang kabur, bahkan meninggalkan sarapannya. Kasihan.
Suatu hari, saat sedang duduk di bawah awan putih yang lucu-lucu bentuknya, Timo melihat seekor monyet kecil menangis karena tersangkut di dahan.
“Tenang, aku bantu!” seru Timo sambil memanjat pohon dengan lincah. Dengan hati-hati, dia menolong si monyet.
“Terima kasih, kamu nggak serem kayak kata-kata hewan lain,” kata si monyet.
Dari hari itu, Timo mulai punya teman. Monyet, zebra, bahkan burung elang akhirnya datang bermain. Mereka menyadari, tidak semua harimau menakutkan. Apalagi kalau harimaunya suka senyum dan nggak keberatan main petak umpet.
Dan sejak hari itu, Timo jadi harimau paling populer di padang rumput—bukan karena belangnya, tapi karena hatinya.
Unduh Gambar mewarnai dalam pdf