📜 Kisah Para Penambang dan Sebongkah Kesabaran
Pada zaman dahulu, di sebuah dataran luas di benua Amerika, tersebar kabar bahwa tanah di sana menyimpan harta karun tersembunyi: berlian.
Demam berlian pun menyebar ke mana-mana. Banyak orang datang dari jauh, rela menguras tabungan, meninggalkan kampung halaman, dan bermimpi bisa pulang sebagai orang kaya raya.
Kini, area tambang itu sudah dikuasai oleh seorang konglomerat tua, mantan penambang yang sukses dan kini memilih pensiun. Ia tak lagi menggali, cukup menyewakan tanahnya kepada siapa pun yang ingin mencoba peruntungan.
💎 Penambang Pertama: Gali dan Gagal?
Seorang lelaki ambisius datang. Ia menyewa sebidang tanah, membawa alat, bekal, dan semangat membara.
Hari demi hari ia menggali.
Panas dan dingin bergantian. Peluh bercucuran. Tapi… tak ada satu pun berlian ia temukan.
“Mungkin tanahku sial,” pikirnya.
Tiba-tiba, datanglah seorang penambang kedua. Ia menyewa tanah tak jauh dari situ.
Tak disangka, hanya dalam beberapa hari, penambang kedua menemukan sebongkah berlian sebesar genggaman tangan!
Tapi alih-alih terus menggali, penambang kedua langsung pulang.
“Ini sudah cukup,” katanya.
“Aku tak serakah. Berlian ini bisa memberiku dan keluargaku hidup layak hingga tua.”
🔁 Penambang yang Pindah-pindah
Penambang pertama melihat itu dengan iri.
“Tanahku jelek! Harusnya aku sewa tanah dia!” gumamnya geram.
Lalu datang seorang pemuda sederhana, ingin mencoba menambang juga.
Tanpa pikir panjang, penambang pertama menawarkan tanahnya untuk dipindah sewa.
Ia sendiri memilih berpindah ke tanah milik penambang kedua, berharap ada sisa keberuntungan.
Pemuda itu setuju dan mulai menambang di tanah yang ditinggalkan.
📣 Teriakan yang Membelah Langit
Hari-hari berlalu. Penambang pertama terus menggali di tanah baru, tapi hasilnya nihil.
Hingga suatu siang, terdengar teriakan dari kejauhan.
“Yaaaahoooo! Aku menemukannya! Berlian besar!”
Penambang pertama menoleh dan terbelalak.
Dari lubang tanah yang pernah ia gali sendiri, kini muncul si pemuda sederhana, mengangkat bongkahan berlian besar — bahkan lebih besar dari milik penambang kedua.
Pemuda itu tersenyum penuh syukur dan memutuskan pensiun dini.
Ia tak ingin menjadi kaya raya, cukup punya hidup tenang dan bahagia.
Sementara itu, penambang pertama... hanya terdiam. Lesu. Lemas.
🪓 Dan Sayangnya...
Di tanah baru pun ia terus menggali. Tapi tak ada yang ia temukan.
Modal habis. Tenaga terkuras. Harapan lenyap.
Akhirnya ia pulang kampung — tanpa apa-apa.
Yang tak ia tahu adalah...
di tanah yang ia tinggalkan, tepat 1 meter lagi di bawah tempat ia berhenti menggali... ada dua bongkah berlian raksasa.
Seandainya ia bersabar sedikit lagi...
✨ Hikmah Cerita:
🔹 Kesuksesan seringkali datang hanya selangkah setelah keputusasaan. Jangan berhenti terlalu cepat.
🔹 Kita terlalu sering membandingkan lahan orang lain, tanpa tahu apa yang tersimpan di lahan sendiri.
🔹 Tidak semua orang butuh menjadi sangat kaya — cukup bahagia dan bersyukur dengan apa yang ada, itu juga kemenangan.
🔹 Kesabaran bukan sekadar menunggu — tapi tetap bekerja keras, bahkan saat hasil belum tampak.
“Berlian tidak bersinar di permukaan. Ia menunggu yang sabar, yang tekun, yang percaya.”
TAMAT
Posting Komentar
0 Komentar