Obrolan Warung Kopi: Pelajaran Berharga dari Ego, Saran, dan Kebijaksanaan
Kadang, pelajaran hidup paling jleb justru datang bukan dari seminar mewah atau buku tebal, tapi... dari warung kopi pinggir jalan. Tempat segala jenis manusia melebur jadi satu dari yang sedang merintis bisnis, patah hati, sampai yang cuma numpang wi-fi.
Nah, suatu hari, saya duduk santai di sebuah warung kopi kecil. Sambil menyeruput kopi hitam panas yang bikin melek sampai ke tulang sumsum, saya tanpa sengaja mendengar obrolan dua pemuda di meja sebelah. Awalnya mereka bicara santai tentang hidup, cuaca, politik, dan (tentu saja) bisnis.
Lalu, suasana mulai panas. Bukan karena AC mati, tapi karena ego mulai bicara.
🔥 "Apakah Kamu Sudah Sukses?"
Salah satu pemuda sedang curhat soal bisnisnya yang lagi seret. Temannya dengan niat baik menawarkan saran. Tapi, si empunya curhat malah balik ngeledek:
"Kamu mudah berkata seperti itu. Sudah coba sendiri belum? Emangnya kamu sendiri sudah sukses?"
Seketika itu juga, saya merasa seperti menonton episode “Debat Kusir: The Series.”
Tapi si pemberi saran nggak langsung naik pitam. Dengan nada kalem tapi nendang, dia jawab:
"Saya cuma kasih saran. Kalau kamu nggak suka, ya skip aja.
Dosen wirausaha saya sampai sekarang masih dosen, bukan pengusaha sukses. Tapi ilmunya tetap berguna.
Memangnya kamu nunggu siapa dulu buat dengerin saran? Elon Musk?"
Duarrrr. Satu kalimat, sejuta tamparan ego.
🧠Hikmah dan Pelajaran Cerdas
Dari obrolan “sederhana” itu, banyak pelajaran bisnis dan kehidupan yang bisa kita petik:
1. Saran itu bukan perintah
Saran itu seperti rambu lalu lintas: boleh diikuti, boleh juga diabaikan, tapi jangan ditabrak mentah-mentah. Menerima saran nggak harus berarti kita sepakat. Tapi minimal, dengarkan dulu. Siapa tahu justru itu peta jalan keluar dari masalah.
2. Pengetahuan dan pengalaman itu dua hal berbeda, tapi saling melengkapi
Ya, dosen wirausaha mungkin belum jadi CEO startup unicorn. Tapi bisa jadi, ilmunya justru menyelamatkan banyak bisnis dari jurang kehancuran. Begitu pula pengusaha sukses belum tentu bisa menjelaskan teori bisnisnya, tapi hasilnya berbicara.
3. Jangan remehkan siapa pun
Mungkin orang yang memberi saran belum sukses. Tapi bisa jadi, dia pernah gagal dan belajar sesuatu yang kamu belum alami. Kadang, suara kecil dari seseorang yang kamu anggap remeh bisa menyelamatkanmu dari keputusan buruk.
4. Ego bisa jadi musuh terbesar dalam bisnis
Kalau setiap masukan ditolak hanya karena “kamu siapa sih?”, maka kita sedang menutup kemungkinan tumbuh. Bisnis yang baik dibangun dari kemauan belajar tanpa syarat, belajar dari siapa saja, bahkan dari anak magang, supir, tukang becak atau pedagang asongan.
⚖️ Kesimpulan
Obrolan warung kopi tadi jadi pengingat: dalam hidup dan bisnis, kita tidak sedang mencari siapa yang paling hebat, tapi siapa yang mau terus belajar. Kadang, saran yang datang bukan dari orang paling sukses, tapi bisa jadi, itu adalah saran yang paling jujur dan relevan.
Jangan tunggu motivator, dosen, atau pengusaha unicorn bicara, baru mau mendengar.
Karena bisa jadi, inspirasi terbaik... sedang duduk satu meja denganmu di warung kopi.
Posting Komentar
0 Komentar