18.5.25

ASAL USUL BAKSO (Master Bo 1) - Dongeng Kuliner

 

ASAL USUL BAKSO (Master Bo 1) - Dongeng Kuliner

Bagian 1: Bola Daging Untuk Ibu

(Dongeng kocak dari zaman dahulu kala di tanah Tiongkok yang penuh salju, sup, dan keompongan)

Pada zaman dahulu kala, di sudut kecil sebuah desa bersalju di negeri Tiongkok, hiduplah seorang pemuda miskin bernama Bo-Kian, atau yang akrab dipanggil warga desa sebagai Bo. Bukan karena namanya pendek, tapi karena dia sering berkata, “Bo bisa makan tiga hari,” atau “Bo punya uang,” padahal kenyataannya… bo’ong.

Bo tinggal bersama ibunya yang sudah tua renta, ompong, dan sangat menyayangi Bo. Walau miskin, Bo adalah anak yang penuh cinta, dan sangat ingin membahagiakan ibunya. Masalahnya satu: ibunya suka makan sup daging, tapi...

“Nak Bo, Ibu pengen sup daging... yang kayak dulu waktu gigi Ibu masih lengkap sebelas dua belas.”

Bo termenung. Daging? Dengan kondisi ekonomi mereka? Hmm... Bo melirik seekor ayam tetangga yang lewat dengan sombongnya sambil mengepak sayap. Ayam itu aman... karena Bo justru punya daging sapi sisa sumbangan dari tetangga kemarin. Tapi, ya Tuhan, daging itu kerasnya seperti tekad mantan pacarnya yang gak mau balikan.

Setelah mencoba mengiris kecil-kecil dan tetap susah dikunyah, Bo berpikir keras. Lalu muncul ide cemerlang — ala ilmuwan dapur amatir.

"Kalau daging gak bisa dikunyah... ya ditumbuk sampe bisa disendok!"

Bo mengeluarkan ulekan keluarga yang sudah diwariskan sejak zaman Dinasti Tang. Ia menumbuk daging itu sampai hancur lebur seperti harapannya yang pupus saat ujian pegawai istana. Kemudian ia mencampurkan daging tumbuk itu dengan tepung sagu (atau tapioka—Bo gak tahu bedanya), putih telur, dan bumbu dapur seadanya. Hasilnya? Adonan bau daging yang lengket kayak mantan posesif.

Dengan percaya diri penuh khayal, Bo membentuk bulatan seukuran bola pingpong—karena ukuran bola basket terlalu besar dan berat. Lalu, ia rebus bulatan-bulatan itu dalam kuah sup.

Dan...


TRAGEDI BOLA DAGING PERTAMA TERJADI.

Beberapa bulatan pecah seperti hati ditolak lamaran, yang lain berubah jadi bubur daging mengambang mirip awan kelabu, sisanya membentuk koloni seperti alien laut dari planet X. Bentuk? Lupakan. Rasanya? Ehm... seperti kenangan pahit: ada harapan, tapi gagal di akhir.

Bagian 2: Bola Lembek dan Salju yang Jahil

Sang ibu mencoba tersenyum saat mencicipi, tapi terlihat jelas senyum itu seperti “terima kasih, nak... tapi apa ini lem sepatu?”

Bo menyadari kegagalannya. Tapi karena ia keras kepala (dan karena nggak ada pilihan lauk lain), dia mencoba lagi.

Kali ini, dia mencoba lebih hati-hati. Adonan dibulatkan rapi, direbus pelan, pelan banget — kayak nungguin chat balasan dari gebetan. Dan hasilnya... mulai membentuk bulatan yang hampir-hampir masuk kategori “boleh dijual di pasar kaget.”

Tapi saat rebusan hampir matang, sang ibu memanggil.

“Nak Bo, tolong garukin punggung Ibu... pakai sendok kayu, jangan pakai cangkul kayak kemarin.”

Bo, yang anak berbakti, segera meninggalkan kuali. Tapi dia panik, takut bola daging meledak atau menghilang seperti keuangan saat akhir bulan. Maka ia cepat-cepat angkat bola-bola itu, tata di atas nampan, dan taruh di teras rumah...

Yang, sayangnya, TIDAK BERATAP.

“Nanti lanjut masak lagi,” pikir Bo...
Tapi setelah garukin punggung ibunya dan ngelap keringat, dia... lupa.

Matahari bersinar, bola daging dijemur seharian. Malam datang, Bo tetap lupa. Dan malam itu... salju turun.

Bola-bola daging pun tertimbun salju, membeku seperti mantan yang membekukan hati Bo selamanya.

Bagian 3: Penemuan yang Tidak Sengaja (Tapi Sukses Berat)

Pagi datang. Bo terbangun karena ibunya teriak dari dapur.

“Nak Bo! Mana sarapan Ibu? Jangan bilang kamu masak kucing tetangga ya!”

Bo tersentak. Lalu...

“BOLA DAGING!!”

Dia langsung lari keluar, terpleset di salju, nabrak ayam tetangga, dan sampai di nampan bola daging yang kini keras seperti batu tapi terlihat... menarik.

Tanpa pikir panjang, Bo masukkan bola-bola beku itu ke kuah sup. Dia masak sampai hangat, sambil berharap tidak jadi sup batu. Lalu ia suapkan ke ibunya...

Dan...

“Nak... INI... ENAK BANGET! Empuk, kenyal... tapi ada rasa dagingnya! Kaya suami ideal!”

Bo terdiam. Air mata jatuh. Bukan karena haru, tapi karena tangan melepuh kena uap sup tadi.

Sejak hari itu, Bo selalu menjemur dan membekukan bola daging sebelum dimasak. Penduduk desa menyebutnya: “Bak-So”, dari kata "Bak" (daging) dan "So" (bulat-bulat kenyal ajaib yang bikin Ibu bahagia).

Epilog: Dari Desa ke Istana

Popularitas Bo meroket. Sup bola dagingnya terkenal ke mana-mana. Hingga suatu hari, utusan kerajaan datang.

“Tuan Bo, Yang Mulia Raja ingin mencoba sup bola daging ajaibmu.”

Bo, kini disebut Master Bola Daging, memasak dengan penuh gaya. Di istana, raja makan... terdiam... lalu memukul meja.

“SIAPA YANG MEMBUAT INI?!”

Semua terdiam.

“INI... LEBIH ENAK DARI SUP ISTANA!”

Bo pun diangkat jadi Koki Kerajaan, ibunya tinggal di istana, dan mereka hidup kaya raya sambil tetap makan bakso tiap pagi.

Dan itulah, anak-anak...
Asal usul bakso yang kenyal, nikmat, dan penuh cinta.

Kalau gak percaya... ya gak apa-apa. Namanya juga dongeng.

***

Lanjut baca Bakso vs Siomay vs Mie Ayam


***

DISCLAIMER HAK CIPTA

Seluruh cerita pendek yang diposting di website www.iqbalnana.com merupakan karya orisinal yang dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta yang berlaku. Hak cipta sepenuhnya dimiliki oleh pemilik dan penulis situs ini.

Dilarang keras untuk:

1. Merepost (copy-paste) sebagian atau seluruh isi cerita ke platform lain tanpa izin tertulis dari pemilik situs.

2. Memperjualbelikan cerita ini dalam bentuk buku, e-book, video, audio, atau format lainnya tanpa izin resmi.

3. Menggunakan isi cerita untuk kepentingan komersial tanpa perjanjian dan persetujuan dari penulis.

Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan tindakan hukum sesuai peraturan yang berlaku. Jika Anda menemukan kasus pelanggaran hak cipta terkait karya di website ini, silakan hubungi pihak pengelola situs untuk tindakan lebih lanjut.

Terima kasih telah mendukung karya orisinal dan menghormati hak cipta.

***


Previous Post
Next Post

Author:

Iqbalnana.com

Iqna menyajikan berbagai cerita pendek, kisah inspiratif, dan tips gaya hidup yang menyegarkan. Temukan template kreatif, gambar menarik, dan konten hiburan yang menginspirasi di sela waktu senggang anda.