Sepatu untuk Adik - Cerita Inspiratif
Di sebuah desa kecil di India, tinggal seorang anak laki-laki bernama Ravi. Usianya baru sepuluh tahun, tapi semangatnya sekeras batu sungai. Ia punya adik perempuan bernama Mina, yang sangat ingin sekolah, tapi tak punya sepatu. Di sekolah mereka, tak boleh masuk kelas tanpa sepatu.
Ravi sendiri hanya punya satu sepatu bekas robek yang masih ia pakai bolak-balik. Tapi ia tahu, Mina lebih membutuhkannya.
“Aku bisa jalan tanpa sepatu. Tapi adikku butuh masa depan,” katanya pelan saat menyerahkan sepatunya pada Mina.
Sejak itu, setiap pagi Ravi bangun lebih awal. Ia pergi ke sungai untuk membantu seorang kakek penjual bunga. Ia memetik bunga teratai dan melilitkannya menjadi karangan kecil untuk dijual di pasar.
“Untuk apa kamu menabung?” tanya kakek tua itu suatu hari.
Ravi menjawab sambil menatap keranjang bunganya, “Untuk beli sepatu, bukan untukku. Tapi untuk adik, supaya dia bisa sekolah tanpa malu.”
Bertahun-tahun Ravi bekerja keras. Setiap hari ia berjalan tanpa alas kaki, menempuh jalan berbatu dan berdebu demi bunga dan harapan.
Hingga suatu hari, seorang guru yang lewat di pasar melihat Ravi sedang membantu adiknya belajar membaca sambil menunggu dagangan.
Guru itu terharu. Ia membantu Ravi dan Mina mendapat beasiswa sekolah. Mereka pun akhirnya bisa belajar tanpa harus memilih siapa yang harus berkorban.
Waktu berlalu.
Ravi tumbuh menjadi guru, mengajar di sekolah desa tempat dulu ia tak bisa masuk karena tak punya sepatu. Ia selalu mengingat masa itu, saat dia belajar bahwa pengorbanan kecil bisa menjadi benih dari masa depan yang besar.
Pesan moral untuk anak-anak:
Kebaikan tidak selalu harus besar. Bahkan sepasang sepatu bisa menjadi awal dari perubahan.
Dan cinta sejati? Ia sering hadir dalam bentuk sederhana: dalam diam, dalam usaha, dan dalam sepasang kaki kecil yang berjalan demi masa depan orang yang disayang.
Posting Komentar
0 Komentar