Semangka dan Kelapa: Si Tinggi dan Si Pendek - Dongeng Anak
🌴🌱 Pada zaman dahulu kala, di sebuah sawah yang hijau dan subur, tinggallah dua sahabat tanaman.. eh, maksudnya... dua tanaman yang tidak terlalu akur.
Yang satu adalah Pohon Kelapa - tinggi menjulang, gagah, daunnya lebar seperti kipas raksasa.
Yang satu lagi adalah Pohon Semangka- eh, bukan pohon sih, tapi lebih mirip merayap-rayap malu-malu di tanah dengan buah yang besar dan montok.
Setiap pagi, saat embun masih menari-nari di daun padi, Kelapa selalu menyapa… dengan nada sedikit menyebalkan:
“Selamat pagi, Semangka pendek! Eh, kamu bisa lihat aku dari situ? Atau mau pakai teleskop?”
“Buahmu sih besar, tapi tubuhmu? Hahaha, tiarap terus, kayak lagi push-up seumur hidup!”
Semangka hanya diam. Ia sedih, tapi tak membalas.
Beruntung, di sebelahnya ada tanaman kacang yang rendah hati dan bijaksana.
“Sabar ya, Semangka,” kata Kacang sambil mengibaskan daunnya.
“Ingat, kita memang pendek, tapi justru karena itu manusia mudah memetik kita. Kita tidak merepotkan siapa-siapa. Mereka cukup menunduk dan… crot, dipetik dengan senyum.”
Semangka tersenyum, walau masih agak sedih. Ia menatap ke atas, ke arah Kelapa yang makin hari makin tinggi dan makin… sombong.
💨 Suatu Hari yang Mendung...
Langit berubah kelabu, awan berarak gelap. Angin mulai menderu-deru seperti marah-marah tak jelas. Daun-daun berdesir.
Dan KRRAASSHHH!!!
Angin besar datang!
Pohon-pohon bergoyang, padi meliuk panik, dan si Kelapa yang selama ini berdiri pongah… mulai oleng.
“Eh? Apa ini? Angin?? Tidak! Akar-ku! Aku belum siap!! Aaaaa”
BRAAAKK!!!
Pohon Kelapa yang tinggi itu roboh. Tubuhnya yang anggun kini rebah, diam, dan… yah, mati.
Semangka dan Kacang hanya bisa menatap diam.
🍉 Hikmah di Balik Kesedihan
Keesokan harinya, para petani datang.
Mereka sedih melihat kelapa yang roboh.
Tapi mereka tersenyum saat memetik semangka yang ranum, dan kacang yang siap panen.
“Tanaman yang baik bukan yang tinggi menjulang,” ujar si petani tua,
“tapi yang memberi manfaat tanpa menyusahkan.”
🌟 Pesan Moral
Jangan sombong hanya karena kita punya sesuatu yang lebih dari orang lain.
Terkadang, yang rendah hati justru lebih kuat dalam menghadapi badai kehidupan.
Dan yang tinggi belum tentu tahan tiupan angin.
Jadi, kalau kamu merasa pendek, kecil, atau tidak menonjol… ingat, kamu tetap bisa memberi manfaat besar.
Seperti semangka dan kacang. 🍉🥜
Posting Komentar
0 Komentar