Ukuran Font:
Kiko katak Rapper

Di sebuah rawa yang tenang, hiduplah seekor katak bernama Kiko. Ia lincah, cerdas, dan pandai melompat, tapi ada satu hal yang selalu membuatnya murung: suaranya.

Kalau katak lain bersuara “kroook-kroook” merdu seperti orkestra malam, Kiko justru bersuara “krek-krek” kayak sendok jatuh di wajan panas. Teman-temannya sering mengejek.

“Hei Kiko, kamu nyanyi atau nyapu aspal sih?”
“Hahaha... jangan-jangan suara kamu tuh alarm genteng bocor!”

Kiko hanya tersenyum kecut. Ia tak membalas. Tapi di dalam hati, ia menyimpan banyak hal.. termasuk irama, beat, dan rima-rima aneh yang sering ia gumamkan sendirian.

Suatu hari, diadakan lomba menyanyi antar hewan rawa. Semua hewan boleh ikut. Hadiahnya? Sepetak kolam bersih dan tempat berteduh dari matahari.. idaman semua penghuni rawa.

Awalnya Kiko ragu.

“Apa gunanya ikut? Suaraku kayak sendal jepit basah ditarik paksa…”

Tapi hatinya menolak mundur. Ia berpikir, “Kalau nggak bisa nyanyi seperti mereka, ya nyanyi aja dengan caraku!”

Diam-diam, ia menyusun sebuah lagu. Bukan lagu cinta, bukan pula lagu galau. Tapi lagu rap hip-hop berisi pesan penyelamatan diri saat bencana! Ia beri judul:


🎤 “Jangan Panik Bro!” (oleh Kiko si Katak Rapper)

(Intro – beat naik pelan)
Yo yo yo!
Nama gue Kiko, katak kece dari rawa,
Dulu minder, sekarang juara suara!
Dengerin baik-baik, ini bukan sekadar gaya,
Tapi panduan selamat kalo bencana melanda!

(Verse 1 – Kebakaran)
🔥 Kalau ada api, asap mulai naik,
Jangan nekat selfie, cepetan balik!
Ambil kain basah, tutupin hidung,
Rendah-rendah jalan, jangan bingung!

Matikan listrik, jangan nyalain lift,
Naik tangga darurat, jangan malah ngedrift!
Titik kumpul? Di lapangan depan,
Jangan balik ngambil charger, bro, bukan Superman!

(Verse 2 – Gempa Bumi)
🌍 Kalau bumi goyang, jangan lari dulu,
Cari meja kuat, sembunyi di situ!
Lindungi kepala, badan merunduk,
Tenang, jangan jerit, tahan napas sejenak.

Kalau di luar, jauhi bangunan,
Tiang listrik, kaca itu semua ancaman!
Udah aman? Langsung keluar,
Ke titik kumpul, jangan berpencar!

(Verse 3 – Banjir)
🌊 Kalau air naik, jangan main selancar,
Listrik matiin, nyawa itu standar!
Naik ke tempat tinggi, bawa yang penting,
HP, obat, dokumen bukan sepatu bling-bling!

Jangan jalan di air yang dalem,
Bisa ada lubang, bisa kesedot serem!
Titik kumpul? Atas bukit sana,
Tunggu bantuan, jangan sok bisa!

(Bridge – Motivasi)
Gue tau bro, kadang hidup tak pasti,
Tapi siap sedia itu cara kita pasti.
Gak cuma buat katak, ini buat semua,
Anak-anak, orang tua, dan para pemuda!

(Outro – Beat makin semangat)
Gue Kiko, dari rawa ke panggung utama,
Dulu suara bikin malu, sekarang suara jadi senjata!
Ingat satu hal, bro dan sista,
Selamat itu hak semua makhluk, termasuk manusia!

🎶 “Jangan panik brooo... ambil napas pelan...”
🎶 “Tahu titik kumpul, itu langkah jitu kawan!”


Awalnya, saat Kiko naik ke panggung, semua tertawa.

“Wah, si toa rusak mau nyanyi!”

Tapi begitu beat dimulai… hening.

Kepala-kepala mulai mengangguk mengikuti irama. Bahkan burung-burung ikut nge-dance di ranting. Ayam pun mengangguk walau tanpa irama. Dan juri? Sampai tepuk tangan sambil berdiri.

Meski tidak menang juara satu -karena ini lomba menyanyi, bukan edukasi penyelamatan-Kiko mendapat Juara Harapan 1. Tapi yang lebih penting dari piala, Kiko mendapat tempat di hati semua warga rawa.

Kini lagu "Jangan Panik Bro!" dinyanyikan di mana-mana. Dari anak-anak kodok sampai nenek kura-kura. Bahkan buaya yang biasanya anti musik pun ikut bersenandung...

“Jangan panik… jangan panik… jangan panik…”
sambil merayap mendekat.

Dan tentu saja, semua hewan lain langsung... KABUR BROOO!!!

Karena ya... walaupun liriknya bagus, tetap aja, itu buaya!


Pesan moral:
Jangan minder dengan perbedaanmu. Kadang, justru hal yang kau anggap aneh, bisa jadi kekuatanmu. Dan satu lagi: jangan panik, bro.

🐸🎤💚


Lanjut baca: Buaya sedih karena gak ada yang mau berteman dengannya....