Orang Indonesia tuh unik. Mulai dari cara makan, cara ngomong, sampai cara nyebrang jalan aja punya gayanya sendiri. Tapi jangan salah, orang luar negeri juga punya kebiasaan yang... yah, kalau kita lihat, kadang bikin mikir: “Ini serius?!”
Nah, di bagian pertama ini kita bakal kupas kebiasaan-kebiasaan absurd (tapi nyata) yang bisa bikin orang Indonesia geleng-geleng kepala sambil ngakak.
---
1. Nasi Bukan Rajanya, Tapi Figuran
Di Indonesia, nasi tuh ibarat pemeran utama sinetron: muncul di tiap episode, tiap adegan, tiap waktu makan. Bahkan kalau belum makan nasi, orang sini bakal bilang, “Aku belum makan,” walau barusan ngabisin 2 loyang pizza.
Tapi coba kamu main ke negara kayak Italia, Meksiko, atau Amerika Serikat—nasi cuma figuran. Serius! Nasi biasanya cuma disajikan sebagai side dish alias pelengkap. Di Amerika, misalnya, orang makan steak gede-gede, kentang tumbuk, salad, lalu nasi secuil buat pajangan doang. Kalau orang Indonesia disuruh makan gitu, bisa stres—“Lauk tanpa nasi tuh kayak sayur tanpa kuah!”
Sumber: Hello Fresh - 10 Rice Dishes Around the World
---
2. Angguk = “Nggak”, Geleng = “Iya”?!
Di Indonesia, angguk itu “ya”, geleng itu “tidak”. Tapi di beberapa negara seperti Bulgaria dan Albania, aturan ini dibalik total. Kalau kamu angguk-angguk, mereka bakal mikir kamu nggak setuju. Geleng-geleng? Nah, itu baru “oke”.
Bayangin aja kamu ke restoran di Bulgaria:
“Mau tambah nasi?”
Kamu angguk
Pelayan pergi dan nggak balik-balik.
Sialnya, kamu nggak sadar dia ngira kamu nolak! Bukan karena dia pelit, tapi karena beda kosa-kata... leher!
Sumber: Wikipedia - Nod Gesture
---
3. Salam Unik: Dari Jabat Tangan ke Jilat Hidung (eh, hampir)
Kalau di Indonesia, ketemu orang ya salam jabat tangan. Kalau akrab, peluk, atau bahkan salim. Tapi di luar negeri? Wah, ada yang lebih... nyeni.
Di Selandia Baru, suku Māori punya tradisi salam bernama “hongi”—yaitu dengan menempelkan hidung dan dahi satu sama lain. Bukan ciuman, bukan sniffing, tapi lebih ke "tarik napas bareng sebelum ngobrol."
Sementara di Prancis, cipika-cipiki udah kayak salaman wajib. Cowok-cewek, cewek-cewek, bahkan kadang cowok-cowok juga—asal akrab. Di Indonesia? Baru cipika sekali aja udah ditanya, “Itu siapa? Kenapa mesra banget?!”
Sumber: AFAR - Greetings Around the World
---
4. Klakson Adalah Bahasa Ibu Jalanan (Tapi Nggak Di Jepang)
Di Indonesia, klakson tuh udah kayak alat komunikasi. Mau nyalip? Klakson. Mau belok? Klakson. Mau ngajak duel? Klakson panjang!
Tapi coba deh ke Jepang. Di sana, klakson cuma dipakai saat darurat. Kalau kamu klakson-klakson seenaknya, bisa dianggap nggak sopan dan nggak sabaran. Orang Jepang lebih senang menunggu dengan tenang sambil mikir, “Semesta pasti memberi jalan.” Sementara kita di Indonesia: “Semesta? Nggak penting, yang penting gue duluan!”
---
5. Tatapan Mata: Hormat atau Horor?
Orang Indonesia sering diajarin buat menunduk saat ngomong sama orang tua atau atasan. Itu dianggap sopan, rendah hati, dan tahu diri. Tapi coba kamu begitu di Amerika atau Eropa Barat, kamu malah dikira bohong atau takut.
Di sana, kontak mata justru penting buat nunjukin kejujuran dan percaya diri. Makanya, kalau kamu ngobrol sambil noleh ke bawah, orang sana bisa mikir, “Orang ini ngumpetin sesuatu nih…”
---